Senin, 01 Juni 2009

MENCARI KESEMPATAN YANG ANEH

Saya membaca KDK tentang tawaran yang disampaikan oleh Mikael Torangamang Kelen,dkk kepada sdri saya dan adik ipar saya untuk berdamai dengan pihak Ata Maran. Tawaran ini bagi saya agak aneh, mengapa? memang mereka lupa dan mereka itu Kelen dari mana, kalau mereka tahu diri tentu tidak akan bersikap dan memberikan tawaran demikian. Jangan memanfaatkan pihak lain dalam hal ini keluarga saya, untuk menunjukkan bahwa kasus pembunuhan itu ddiselesaikan dengan cara berdamai. Tentu akan memunculkan reaksi keras dari pihak Ata Maran yang selama ini kami bela dan berjuang dengan cara bagaimana agar pembunuh adik Yoakim Gresituli Ata Maran dijebloskan kedalam hotel prodeo. Apakah mereka tidak membaca tulisan saya dari jauh??

Cara menitip pesan demikian apa posisi yang menerima tawaran itu? Jangan menyeret mereka atau mempengaruhi mereka masuk dalam lingkaran kejahatan. Kasihan mereka hanya perempuan yang bekerja dan berjuang mencari makan sendiri. Pesan damai dititipkan pada mereka untuk diteruskan kepada pihak suku Beoang, ini lucu dan aneh, inspirasi atau petunjuk dari mana. Kalau ada inisiatip menawarkan perdamaian ada fenomena bahwa mereka telah melakukan sesuatu yang kurang baik kepada pihak Ata Maran. Dalam tataran kehidupan di lewo tana dan dimana saja kita berada, pihak yang menawarkan perdamaian memberi petunjuk bahwa mereka telah melakukan sesuatu tindakan yang merugikan, dalam hal ini kita kaitkan dengan situasi di lewo tana adalah pembunuhan terhadap adik Yoakim Gresituli Ata Maran. Mungkin tawaran ini memberikan suatu petunjuk baik bahwa keterlibatan mereka dalam kasus "Blou" pelan-pelan mulai terungkap. Jadi berani berbuat, harus berani bertanggungjawab, jangan melibatkan pihak lain, di samping itu Mikael Toaraangamang,dkk. memanfaat situasi di tengah kegembiraan masyarakat Eputobi merayakan 25 tahun pesta perak P.Kondrad. Dia bersama komplotannya mulai merasa gusar karena pada hari perayaan pesta perak itu tgl. 2 Juni 2009 akan hadir begitu banyak tamu, sehingga mereka mulai mencari kesempatan untuk tampil dan memposisikan diri mereka sebagai orang-orang yang bersih dan berwibawa. Merasa tertekan oleh situasi sosial mereka selama ini berkoak-koak kesana kemari akan mulai nampak belangnya, siapa mereka sebenarnya.

Mikael Torangamang ,dkk, sebenarnya adalah siluman, karena siluman mereka mulai keluar dari dunia siluman, mereka keluar dari dunianya agar tidak ketahuan bahwa mereka adalah pelaku utama peristwa "BLOU" menampilkan suatu adegan konyol seperti tersebut di atas sehingga pencari silmunan, yaitu para penegak hukum tidak dapat menagkap mereka. Sebenarnya fenomena tawaran untuk berdamai ini digunakan oleh pihak penegak hukum untuk menelusuri, mengapa mereka menawarkan perdamaian dengan pihak Ata Maran, apakah selama ini mereka bermusuhan dengan pihak Ata Maran? Ini suatu petunjuk baik untuk cepat menangkap para siluman di lewo tana.

Kalau sdr. Mikael Torangamang,dkk. ingin berdamai dengan pihak Ata Maran, silakan memenuhi persyaratan yang dikemukakan oleh Ata Maran. Karena dalam kehidupan bermasyarakat ada pihak yang ingin berdamai dengan pihak lain, entah apa, pasti ada persyaratan-perssyaratan yang harus dipenuhi sehingga perdamaian itu dapat dilaksanakan dengan baik, dan hasil perdamaian itu berdampak positif pula. Saya kira persyaratan itu tidak berat, karena kalian adalah siluman, pasti menghidupkan kembali adik Yoakim Gresituli Ata Maran, dan meminta bantuan siluman lain untuk menyedot air laut. Pasti tawaran kalian dapat dipertimbangkan. Dari kota Kediri saya menyampaikan SALAM GRESITULI, kita berjuang untuk menuntut ditegakannya keadilan atas peristiwa "BLOU".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar