Selasa, 05 Mei 2009

MEMPERDAYA KAUM PEREMPUAN DI LEWOINGU

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat Lewoingu, perlu ada usaha untuk mengembangkan potensi daerah maupun potensi yang dimiliki masyarakat itu sendiri (pengembangan SDM). Mengingat bahwa kebanyakan dari anak laki Lewoingu bekerja sebagai TKI ke Sabah, sehingga sebagian besar penduduknya adalah kaum wanita. Kabiasaan kaum perempuan Lewoingu adalah menanam padi,jagung di ladang, merawat rumah tangga, dan pekerjaan ringan lainnya. Mereka bekerja bukan untuk menafkai kehidupan keluarga, yang menghidupi keluarga adalah kaum laki-laki. Dengan adanya perubahan pola hidup, dan banyak kaum laki-laki yang bekerja di Sabah, maka tugas dan tanggungjawab keluarga diambil alih oleh kaum perempuan.

Kaum perempuan Lewoingu memiliki sikap bekerja keras, dan terus berusaha di tengah kondisi perekonomian yang letih. Semangat ini perlu dipupuk, dan dicarikan potensi daerah yang dapat dikembangkan oleh kaum perempuan. Kebanyakan kaum perempuan Lewoingu dapat menentun kain. Mereka dapat memintal benang, kemudian menenun menjadi kain. Ketrampilan ini perlu dikembangkan dan dipikirkan oleh kaum intelek Lewoingu baik yang tinggal di daratan Flores maupun yang berada di tempat jauh. Yang mungkin diharapkan adalah sumbangan pemikiran, dan bagi yang mampu mungkin memberikan sumbangan materiil. Ketrampilan tersebut dikemblangkan sehingga dapat menjadi suatu sumber penghasilan. Usaha ini dikembangkan agar dapat meningkatkan produksi kain tenun daerah yang memiliki kualitas baik.

Di samping usaha tersebut di atas, masih ada potensi yang dapat dikembangkan seperti memproduksi garam. Biasanya kaum perempuan Lewoingu pada musim kemarau memproduksi garam, dan kualitas garam juga sangat baik. Dengan memproduksi garam sendiri, masyarakat tidak lagi mendatangkan garam dari luar daerah, tetapi membeli garam produksi daerahnya sendiri. Apabila produksi garam berkualitas tinggi dapat memungkinkan dipasarkan ke luar daerah Flores Timur. Potensi daerah ini perlu dikembangkan ke masa mendatang, agar dapat menjadi produk unggulan daerah.

Potensi daerah yang perlu dikembangkan lagi bagi kaum perempuan di Lewoingu adalah beternak ayam kampung. Dilihat dari lokasinya sangat memungkinkan untuk kaum perempuan membuka usaha beternak ayam kampung. Usaha ini kelihat sepele, karena setiap rumah tangga pasti memelihara ayam kampung. Pemeliharaan selama ini hanya sebatas untuk kebutuhan rumah tangga atau ada acara adat. Daya tahan ayam kampung terhadap penyakit sangat baik, biaya makanannya juga tidak terlalu mahal, dan cara pemeliharaanya pun sangat sederhana. Hanya dibutuhkan keuletan dan kerja keras sehingga produksi telur maupun daging ayam dapat dijualkan di pasar-pasar lokal, atau untuk kebutuhan rumah-rumah makan, baik di Larantuka maupun di Maumere. Untuk itu kaum perempuan dibekali dengan cara beternak ayam, cara mengelola keuangan, cara memasarkan hasil usahanya.

Masih banyak lagi potensi daerah yang perlu dikembangkan, dengan dasar pemikiran dan ulasan di atas sangat diharapkan pemerintah setempat bersama LSM dapat berpartisipasi. Namun yang terpenting adalah partisipasi dari kaum perempuan. Merekalah yang merencanakan usaha apa yang dikembangkan, sedangkan pihak pemerintah setempat maupun LSM hanya sebagai fasilitator. Mungkin ada yayasan yang bergerak daalam memperdayakan kaum perempuan diharap ikut berpartisipasi dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan.

Masyarakat Lewoingu, khususnya kaum perempuan perlu menyadari betul bahwa dalam membangun ekonomi kerakyatan yang diperhatikan adalah kebutuhan masyarakat itu sendiri.Kalau kebutuhan masyarakat sudah tercukupi akan berdampak pada taraf kehidupan yang lebih sejahtera. Dengan tingkat pendapatan yang baik, akan dapat mengurangi angka kemiskinan, dan masyarakat Lewoingu dapat menyekolahkan putra-putrinya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, bukan hanya lulusan SMP atau SMA. SEMOGA !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar