Senin, 04 Mei 2009

REKONSILIASI BERSYARAT

Peristiwa "Blou" sudah sekian lama namun belum ada suatu penyelesaian hukum. Peristiwa ini telah meninggalkan bermacam-macam persoalan yang memang dibuat oleh pihak-pihak yang ingin menunjukkan kebesaran diri dan sukunya. Setelah bermunculan berbagaia dampak negatif muncul konsep REKONSILIASI. Konsep ini tentunya menimbulkan tanggapan dari pihak yang sedang ditimpak musibah, apalagi istri dan anak-anak dari orang yang dibunuh. Penderitaaan yang mereka alami jauh lebih parah dibandingkan dengan kita yang mengusulkan perdamaian.

Perdamaian bukan tidak diinginkan, perdamaian sangat diharapkan oleh semua masyarakat Lewoingu. Namun demikian sebelum mencapai Perdamaian, terlebih dahulu permasalahan yang sedang dihadapi keluarga Ata Maran diselesaikan dengan secara adil. Pihak keluarga Ata Maran berusaha, dan kami sebagai saudaranya juga tidak tinggal diam dan menonton, tetapi berusaha agar pelaku kejahatan berencana serta otak perencana diadili. Cara yang ditempuh juga bermacam-macam, antara lain lewat media elektronik yang dapat diakses oleh semua orang, sehingga mereka juga mengetahui bahwa di Lewoingu ada tindakan pembunuhan. Tindakan menyuarakan terus menerus baik oleh pihak keluarga Ata Maran, maupun keluarga besar Gresituli dengan maksud permasalahan ini jangan tiba-tiba dipetieskan. Lenyap begitu saja. Zaman sekarang, orang lebih senang mengatakan yang benar itu salah, dan yang salah itu benar. Menyangkut kasus yang satu ini tidak menutup kemungkinan berbagai pihak bermain di dalam air keruh untuk memperoleh keuntungan, kepuasan.

Di sisi lain, kami juga tidak berdiam diri dan terus menonton saudara Mikael Torangamang Kelen selaku Kades Lewoingu yang terindikasi sebagai pelaku pembunuhan. Kami berusaha agar saudara Mikael Torangamang Kelen juga akan memperoleh suatu perlakuan yang adil. Keadilan itu dapat diperoleh apabila saudara Mikael Torangamang Kelen mau mendengar suara dari saudara-saudaramu, bukan tidak boleh mendengar suara pihak lain. Bagaimanapun saudara masih dan terus memiliki label "KELEN". Dengan label tersebut kemungkin tidak menyusahkan saudara. Kalau benar -benar adik Mikael tidak melakukan pembunuhan, kita bersama-sama berjuang memulihkan nama baik saudara, tetapi kalau terbukti salah ya, kami juga tidak membuang saudaranya begitu saja. Yang pasti di sini kami mengharapkan suatu sikap keberanian saudara Mikael Torangamang Kelen untuk mengatakan'TIDAK' apabila tidak melakukan dan 'SECARA JANTAN" mengatakan ya apabila benar-benar melakukan. Sikap dan ungkapan ini terus saya sampaikan kepada adik Mikael Toraangamang Kelen lewat media maya ini. Sampai-sampai kaka Kornelius Kebelen Kelen dinilai berdiri di belakang Ata Marang. Padahal posisi saya membela yang benar kalau itu benar dan menyalahkan kalau itu salah. Bukan demikian? Dukungan kami terhadap adik Mikael dari jauh adalah dalam bentuk ini, apabila dirasa baik silakan terima dan kurang berkenan jangan marah. Polisi mungkin salah tangkap, dan mungkin benar, namun perlu ada sikap tegas dari adik Mikael sendiri. Sampai saat ini kaka belum membaca tulisan yang memberikan saran dan membela adik Mikael, sikap berdiam diri dari keluarga adik Mikael ini memunculkan kelsan bahwa adik benar-benar terlibat dalam peristiwa "Blou".

Sedangkan di pihak Ata Maran kaka Kornelius Kebelen Kelen juga memberikan dukungan agar dapat menemukan si pelaku sebenarnya, dan memperoleh suatu keadilan. Kalau pandangan Ata Maran selama ini memang demikian dan terbukti benar, apakah salah saya mendukung sesuatu yang adil, dan satu himbauan saya adalah mereka mau memaafkan yang bersalah, karena saudaraku Ata Maran adalah "Sang Ulu Wai". Kalau pandangan mereka itu tidak benar, kita rame-rame mempersalahkan mereka dan mereka juga harus memohon maaf secara langsung dan tidak langsung lewat media tulis maupun elektronik.

Jadi,Rekonsiliasi dapat terlaksana apabila persyaratan yang telah saya kemukakan di atas dapat dilaksanakan. Di sini, kaka mengharap kepada adik Mikael Torangamang Kelen menunjukkan sikap terbuka (maaf) tidak menuduh, namun mendorong agar mengatakan apa yang sebenarnya.

Himbauan saya ini mungkin sangat dinanti oleh pihak saudaraku Ata Maran. Menutup tulisan ini saya mengucapkan 'SALAM GRESITULI'


Tidak ada komentar:

Posting Komentar